Menggunakan Peta Atlas, dan Globe Untuk
Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial
1. Pengertian dan Manfaat Peta
Menurut International Cartographic Asspciation (ICA) peta
diartikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau
kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Peta adalah
gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika
dilihat dari atas ditambah dengan tulisan-tulisan dan simbol-simbol sebagai
tanda pengenal (Raisz, 1948). Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh
wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang
diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan ,2003). Peta adalah sebuah alat
bantu yang memudahkan pembacanya mengetahui informasi dari beragam hal yang ada
di bumi (Wibowo, 2005). Secara sederhana, peta diartikan sebagai gambar
sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol.
Sudah sejak lama kita ketahui dan percaya bahwa bumi kita ini
bentuknya bulat. Berarti permukaan bumi ini bukan merupakan bidang datar tetapi
suatu bidang lengkung (permukaan bola). Kertas yang dipakai untuk menggambarkan
muka bumi adalah suatu bidang datar. Suatu bidang yang semula lengkung
(kenyataan muka bumi) dipindahkan menjadi suatu bidang yang datar (kertas peta)
pasti mengalami penyimpangan atau terjadi kesalahan. Untuk mengurangi tingkat
kesalahan diperlukan suatu cara yakni sistem proyeksi peta. Proyeksi peta
adalah suatu cara untuk mempertahankan kebenaran atau mempertahankan salah satu
segi kebenaran saja. Misalnya untuk mempertahankan luas daerah supaya benar,
maka bentuk wilayah itu berubah dari kenyataan. Unsur-unsur dalam peta digambarkan
dalam bentuk suatu symbol, Simbol ini ukurannya dibuat lebih kecil dari
kenyataan yang sebenarnya. Hal inilah yang menimbulkan pengertian adanya skala.
Oleh karena itu peta selalu lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya.
Adapun beberapa fungsi Peta di antaranya sebagai berikut :
v Menunjukkan lokasi suatu tempat atau kenampakan alam di permukaan
bumi, misalnya ibu kota negara, benua, gunung, laut, dan sebagainya.
v Memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk kenampakan di
permukaan bumi, misalnya luas areal hutan, persawahan, bentuk benua.
v Menunjukkan ketinggian tempat, misalnya ketinggian kota Bandung
adalah 700 m di atas permukaan laut dan ketinggian gunung Tangkubanperahu
adalah 2076 meter di atas permukaan laut
v Menentukan arah dan dan jarak berbagai tempat, misalnya Jakarta
terletak di sebelah barat laut Bandung dengan jarak kurang lebih 180 km.
v menyajikan persebaran fenomena sosial yang ada di permukaan bumi,
misalnya persebaran industri tekstil di Jawa Tengah dan persebaran permukiman
di kota Padang.
1.1 Komponen-komponen Peta
Untuk membuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnya harus
memenuhi syarat-syarat yang merupakan komponen-komponen peta, yaitu :
a. Judul Peta
Judul Peta biasanya diletakkan di bagian atas peta. Judul harus
mencerminkan isi dan tipe peta. Dari judul peta dapat diketahui data yang digambar dan terletak di mana data tersebut.
b. Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi yang
terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua
komponen peta berada di dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada
di luar garis tepi.
c. Petunjuk Arah
Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah
utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya
diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata
angin, panah, dan sebagainya, dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas,
diberi huruf U.
d. Skala Peta
Skala peta yaitu
perbandingan jarak datar antara dua titik di peta dan jarak sebenarnya di
permukaan bumi. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, di luar garis
pinggir peta, atau di bawah judul peta. Oleh karena itu, dengan menggunakan
skala, dapat diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
bumi.
e. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan di mana lokasi
daerah yang digambar berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya. Pada pinggir
peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang dan garis
bujur
f. Peta Inset
Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta
utama. Umumnya peta inset diletakkan di bagian sisi kanan, sisi kiri, atau di
bawah peta dalam garis tepi peta. Tujuan adanya peta inset adalah sebagai
berikut. Pertama, untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada peta
utama dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya. Contohnya: lokasi Kota Kupang
dalam Peta Pulau Timor. Kedua, untuk memperjelas kenampakkan alam atau
sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama. Misalnya
untuk memperjelas jaringan jalan DKI Jakarta dalam Peta Jawa Barat. Ketiga,
untuk menghemat ruang dalam kertas.
g. Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan
Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan di bawah kanan
peta. Lembaga pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat,
Direktorat Geologi, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Direktorat
Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk mengetahui
kemutakhiran data.
h. Legenda
Legenda adalah keterangan peta.
Legenda berbeda dengan simbol peta. Perbedaannya adalah simbol letaknya di
dalam muka peta, dan gunanya untuk menggambarkan unsur atau obyek muka bumi.
Sedangkan legenda, letaknya di luar muka peta dan gunanya memberi keterangan
tentang arti simbol. Oleh karena itu setiap peta perlu dilengkapi dengan
legenda, karena merupakan kunci untuk memahami simbol yang tergambar di dalam
muka peta. Istilah lain dari legenda adalah keterangan atau petunjuk.
2. Pengertian
dan Manfaat Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta dan
informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi
dikumpul menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau referensi.
Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Nama atlas
sendiri diambil dari nama dewa orang Yunani yaitu Atlas, Dewa yang memegang
bumi di atas pundaknya. Gambar ini sering dipakai sebagai ilustrasi pada bagian
depan kumpulan peta atau buku-buku teks Ilmu Geografi, selanjutnya nama Atlas
digunakan untuk kumpulan peta yang dirancang untuk dijilid tersebut. Kumpulan
peta-peta pada atlas diatur dan disusun secara logika untuk suatu tujuan. Untuk
membaca peta-peta yang ada, pada bagian awal atlas diberi keterangan. Pada
umumnya peta-peta atlas dibuat dalam format yang sama.
Kriteria
yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut :
a.
Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudera, Benua (Atlas
Dunia), Negara (Atlas Nasional), bagian negara (Atlas Regional, Atlas Provinsi,
Kota (Atlas Kota).
b.
Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah,
pendidikan dan pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tujuan
kelompok atlas telah ditentukan oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas
perguruan tinggi.
c.
Atas dasar ukuran, meliput atlas tangan berukuran 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam
bentuk buku-atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas
sekolah.
d.
Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik. Jenis atlas menggunakan
kondisi wilayah, tujuan, dan isi meliputi: atlas referensi, atlas nasional,
atlas regional, atlas sekolah, atlas tematik, atlas jalan dan keluarga. Atlas
referensi, terutama hanya untuk kepentingan lokasi dan referensi, didesain
untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan geografi atau politik
(batas negara), untuk memandu perjalanan, dan perencanaan wilayah. Pada atlas
nasional menampilkan keterpaduan elemen-elemen geografi fisik dan hasil yang
mencirikan suatu negara. Seringkali peta-peta kesejahteraan juga dicantumkan
untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan suatu negara. Biasanya atlas
dikeluarkan oleh pemerintah. Atlas Nasional ini meliput wilayah negara, rincian
peta pada atlas nasional ini sampai pada tingkat provinsi. Jadi menurut cakupan
wilayah negara kemudian dirinci ke tingkat di bawahnya, kabupaten. Kegunaan
atau fungsi atlas nasional antara lain: (1) menunjukkan keberhasilan
pembangunan nasional, (b) untuk dasar perencanaan wilayah atau perencanaan
ekonomi nasional. Isi: untuk Indonesia: keberhasilan pembangunan, pertanian,
program transmigrasi. Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.000.000. Teks: digunakan
untuk menyatakan sumber dan kompilasi petanya, memberikan penjelasan sejumlah
fenomena spasial. Atlas regional (provinsi) menggambarkan aspek spesifik bagian
suatu Negara (provinsi). Pembagian wilayah administrasi lebih lanjut
(Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa). Untuk provinsi ada atlas subregional,
misalnya atlas kabupaten, dengan maksud untuk memberikan informasi spasial yang
lebih rinci hingga ke Kelurahan/Desa. Atlas kota, yaitu atlas yang memuat
tentang informasi spasial suatu kota, seperti Atlas Kota Jakarta, Atlas Kota
Surabaya, Atlas Kota Makasar dan sebagainya. Atlas Pendidikan/Sekolah memiliki
fungsi tertentu. Pertama, memberikan gambaran secara jelas informasi
spasial tentang aspek fisik wilayah (morfologi, iklim, tetumbuhan, hewan dan
aspek perihal manusia (kepadatan penduduk, persebaran tenun ikat, penggunaan
lahan). Kedua, merangsang keingingintahuan kaitan spasial aspek fisik
wilayah dengan perilaku atau aktivitas penduduk pada suatu daerah. Umumnya
peta-peta tematik dibuat sesederhana mungkin sesuai perkembangan persepsi
spasial peserta didik. Atlas sekolah disusun mengikuti salah satu dari sistem
berikut. Pertama, bagian pertama peta yang menampilkan desa/kelurahan,
kabupaten/Kota, Provinsi, negara Indonesia, Asean kemudian ke negara lain. Kedua,
bagian pertama peta-peta rupa bumi, kemudian peta-peta tematik sederhana,
benua, negara dan seterusnya provinsi, kabupaten, Kecamatan, Desa/Kota tempat
tinggal peserta didik. Atlas tematik saat ini banyak sekali dibuat sebagai alat
komunikasi dan pedoman suatu perjalanan dan untuk memenuhi permintaan pendidikan
dan pengajaran, serta untuk kepentingan penelitian. Atlas tematik ini ada yang
memuat informasi spasial secara garis besar terhadap suatu daerah (atlas
tematik khusus jamak), dan ada juga hanya memuat informasi spasial secara
spesifik(atlas tematik khusus tunggal), misalnya atlas tematik berisi
perjalanan wisata, nama jalan, dan sebagainya. Cara memperoleh data dan
informasi spasial dari Atlas dengan melihat daftar isi, indeks, garis lintang
dan bujur, legenda. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola
dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat
umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Atlas
Indonesia dan Sekitarnya Edisi 33 Provinsi di Indonesia penerbit Lintas Media
Jombang misalnya, selain berisi peta-peta benua, samudera, negara-negara di
dunia, provinsi-provinsi di Indonesia juga berisi keanekaragaman data dan
informasi tentang pakaian tradisional, rumah adat, tari tradisional, dan pusaka
tradisional Indonesia; data dan informasi 10 gunungapi tertinggi di dunia, 10
sungai terpanjang di dunia, 10 laut terluas di dunia, 10 pulau terbesar di
dunia, air terjun terbesar di dunia, pembagian wilayah administrasi di
Indonesia, pahlawan-pahlawan Indonesia, haris-hari besar nasional, hari-hari
besar internasional, hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, rambu-rambu lalu
lintar terbaru, isyarat-isyarat pengatur lalu lintas
3. Pengertian
dan Manfaat Globe
Globe ialah tiruan bola bumi dalam
bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan
meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai
model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk
bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi
miring 66½º terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang
miring 66½º terhadap lintasan orbitnya Globe adalah miniatur bumi.
Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari
konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi
digambarkan secara benar.
Kebenaran globe
inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk:
1) Menentukan/merencanakan
perjalanan jauh melalui udara dan laut,
2) Propaganda
yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada
globe,
3) Dengan
globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah
kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan
yang tidak biasa pula,
4) Dengan
globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian
zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik,
5) Sangat
disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di
sekolah,
6) Pada
setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe,
7) Pada
jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam kaitannya dengan
matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi,
geoteknik
0 komentar:
Posting Komentar