Kamis, 16 Januari 2014

Menggunakan Peta Atlas, dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial



Menggunakan Peta Atlas, dan Globe Untuk Mendapatkan Data dan Informasi Geospasial

1.  Pengertian dan Manfaat Peta
Menurut International Cartographic Asspciation (ICA) peta diartikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakannya jika dilihat dari atas ditambah dengan tulisan-tulisan dan simbol-simbol sebagai tanda pengenal (Raisz, 1948). Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu (Gunawan ,2003). Peta adalah sebuah alat bantu yang memudahkan pembacanya mengetahui informasi dari beragam hal yang ada di bumi (Wibowo, 2005). Secara sederhana, peta diartikan sebagai gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol.
Sudah sejak lama kita ketahui dan percaya bahwa bumi kita ini bentuknya bulat. Berarti permukaan bumi ini bukan merupakan bidang datar tetapi suatu bidang lengkung (permukaan bola). Kertas yang dipakai untuk menggambarkan muka bumi adalah suatu bidang datar. Suatu bidang yang semula lengkung (kenyataan muka bumi) dipindahkan menjadi suatu bidang yang datar (kertas peta) pasti mengalami penyimpangan atau terjadi kesalahan. Untuk mengurangi tingkat kesalahan diperlukan suatu cara yakni sistem proyeksi peta. Proyeksi peta adalah suatu cara untuk mempertahankan kebenaran atau mempertahankan salah satu segi kebenaran saja. Misalnya untuk mempertahankan luas daerah supaya benar, maka bentuk wilayah itu berubah dari kenyataan. Unsur-unsur dalam peta digambarkan dalam bentuk suatu symbol, Simbol ini ukurannya dibuat lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya. Hal inilah yang menimbulkan pengertian adanya skala. Oleh karena itu peta selalu lebih kecil dari  kenyataan yang sebenarnya.

Adapun beberapa fungsi Peta di antaranya sebagai berikut :
v  Menunjukkan lokasi suatu tempat atau kenampakan alam di permukaan bumi, misalnya ibu kota negara, benua, gunung, laut, dan sebagainya.
v  Memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk kenampakan di permukaan bumi, misalnya luas areal hutan, persawahan, bentuk benua.
v  Menunjukkan ketinggian tempat, misalnya ketinggian kota Bandung adalah 700 m di atas permukaan laut dan ketinggian gunung Tangkubanperahu adalah 2076 meter di atas permukaan laut
v  Menentukan arah dan dan jarak berbagai tempat, misalnya Jakarta terletak di sebelah barat laut Bandung dengan jarak kurang lebih 180 km.
v  menyajikan persebaran fenomena sosial yang ada di permukaan bumi, misalnya persebaran industri tekstil di Jawa Tengah dan persebaran permukiman di kota Padang.


1.1  Komponen-komponen Peta
Untuk membuat peta yang baik dan lengkap, sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat yang merupakan komponen-komponen peta, yaitu :
a.    Judul Peta
Judul Peta biasanya diletakkan di bagian atas peta. Judul harus mencerminkan isi dan tipe peta. Dari judul peta dapat diketahui data yang digambar dan terletak di mana data tersebut.
b.    Garis Tepi Peta
Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi informasi yang terdapat pada peta tersebut. Garis tepi peta disebut juga bingkai peta. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi atau tidak ada informasi yang berada di luar garis tepi.
c.    Petunjuk Arah
Petunjuk arah merupakan tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat daerah yang digambar. Petunjuk arah sebaiknya diletakkan di sebelah kanan setelah judul peta. Petunjuk arah dapat berupa mata angin, panah, dan sebagainya, dan untuk Indonesia petunjuk arah utara di atas, diberi huruf U.
d.    Skala Peta
Skala peta yaitu perbandingan jarak datar antara dua titik di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala peta dapat dituliskan di bawah legenda, di luar garis pinggir peta, atau di bawah judul peta. Oleh karena itu, dengan menggunakan skala, dapat diketahui jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
e.    Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan di mana lokasi daerah yang digambar berdasarkan garis bujur dan garis lintangnya. Pada pinggir peta ditulis angka derajat yang menunjukkan derajat garis lintang dan garis bujur
f.     Peta Inset
Peta inset adalah peta berukuran kecil yang disisipkan pada peta utama. Umumnya peta inset diletakkan di bagian sisi kanan, sisi kiri, atau di bawah peta dalam garis tepi peta. Tujuan adanya peta inset adalah sebagai berikut. Pertama, untuk memperlihatkan lokasi yang digambar pada peta utama dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya. Contohnya: lokasi Kota Kupang dalam Peta Pulau Timor. Kedua, untuk memperjelas kenampakkan alam atau sosial dari bagian wilayah tertentu yang terdapat pada peta utama. Misalnya untuk memperjelas jaringan jalan DKI Jakarta dalam Peta Jawa Barat. Ketiga, untuk menghemat ruang dalam kertas.
g.    Lembaga Pembuat dan Tahun Pembuatan
Lembaga pembuat dan tahun pembuatan dicantumkan di bawah kanan peta. Lembaga pembuat peta di Indonesia antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi Angkatan Darat, Direktorat Geologi, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Direktorat Hidrooseanografi Angkatan Laut. Tahun pembuatan peta perlu dicantumkan untuk mengetahui kemutakhiran data.
h.    Legenda
Legenda adalah keterangan peta. Legenda berbeda dengan simbol peta. Perbedaannya adalah simbol letaknya di dalam muka peta, dan gunanya untuk menggambarkan unsur atau obyek muka bumi. Sedangkan legenda, letaknya di luar muka peta dan gunanya memberi keterangan tentang arti simbol. Oleh karena itu setiap peta perlu dilengkapi dengan legenda, karena merupakan kunci untuk memahami simbol yang tergambar di dalam muka peta. Istilah lain dari legenda adalah keterangan atau petunjuk.
http://www.crayonpedia.org/wiki/images/2/24/Contoh_legenda.jpg

2.  Pengertian dan Manfaat Atlas
Atlas merupakan kumpulan peta dan informasi lain dalam bentuk buku ataupun dalam keadaan lepas-lepas tetapi dikumpul menjadi satu. Pada hakekatnya atlas adalah buku acuan atau referensi. Sebagai buku referensi maka sebuah atlas diharapkan relatif lengkap. Nama atlas sendiri diambil dari nama dewa orang Yunani yaitu Atlas, Dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Gambar ini sering dipakai sebagai ilustrasi pada bagian depan kumpulan peta atau buku-buku teks Ilmu Geografi, selanjutnya nama Atlas digunakan untuk kumpulan peta yang dirancang untuk dijilid tersebut. Kumpulan peta-peta pada atlas diatur dan disusun secara logika untuk suatu tujuan. Untuk membaca peta-peta yang ada, pada bagian awal atlas diberi keterangan. Pada umumnya peta-peta atlas dibuat dalam format yang sama.



Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan atlas sebagai berikut :
a. Atas dasar wilayah: Alam Semesta, Bulan, Mars, Bumi, Samudera, Benua (Atlas Dunia), Negara (Atlas Nasional), bagian negara (Atlas Regional, Atlas Provinsi, Kota (Atlas Kota).
b. Atas dasar tujuan atlas: untuk referensi umum, perencanaan fisik wilayah, pendidikan dan pengajaran, wisata, dan sebagainya. Kadang-kadang tujuan kelompok atlas telah ditentukan oleh penggunanya, atlas keluarga, atlas perguruan tinggi.
c. Atas dasar ukuran, meliput atlas tangan berukuran 3,1 x 49,5 cm, atlas dalam bentuk buku-atlas peta, atlas sekolah, ukurannya sesuai dengan ukuran tas sekolah.
d. Atas dasar isinya: peta rupa bumi, dan peta tematik. Jenis atlas menggunakan kondisi wilayah, tujuan, dan isi meliputi: atlas referensi, atlas nasional, atlas regional, atlas sekolah, atlas tematik, atlas jalan dan keluarga. Atlas referensi, terutama hanya untuk kepentingan lokasi dan referensi, didesain untuk membantu pengguna dalam menentukan kenampakan geografi atau politik (batas negara), untuk memandu perjalanan, dan perencanaan wilayah. Pada atlas nasional menampilkan keterpaduan elemen-elemen geografi fisik dan hasil yang mencirikan suatu negara. Seringkali peta-peta kesejahteraan juga dicantumkan untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan suatu negara. Biasanya atlas dikeluarkan oleh pemerintah. Atlas Nasional ini meliput wilayah negara, rincian peta pada atlas nasional ini sampai pada tingkat provinsi. Jadi menurut cakupan wilayah negara kemudian dirinci ke tingkat di bawahnya, kabupaten. Kegunaan atau fungsi atlas nasional antara lain: (1) menunjukkan keberhasilan pembangunan nasional, (b) untuk dasar perencanaan wilayah atau perencanaan ekonomi nasional. Isi: untuk Indonesia: keberhasilan pembangunan, pertanian, program transmigrasi. Skala 1 : 1.000.000 – 1 : 2.000.000. Teks: digunakan untuk menyatakan sumber dan kompilasi petanya, memberikan penjelasan sejumlah fenomena spasial. Atlas regional (provinsi) menggambarkan aspek spesifik bagian suatu Negara (provinsi). Pembagian wilayah administrasi lebih lanjut (Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa). Untuk provinsi ada atlas subregional, misalnya atlas kabupaten, dengan maksud untuk memberikan informasi spasial yang lebih rinci hingga ke Kelurahan/Desa. Atlas kota, yaitu atlas yang memuat tentang informasi spasial suatu kota, seperti Atlas Kota Jakarta, Atlas Kota Surabaya, Atlas Kota Makasar dan sebagainya. Atlas Pendidikan/Sekolah memiliki fungsi tertentu. Pertama, memberikan gambaran secara jelas informasi spasial tentang aspek fisik wilayah (morfologi, iklim, tetumbuhan, hewan dan aspek perihal manusia (kepadatan penduduk, persebaran tenun ikat, penggunaan lahan). Kedua, merangsang keingingintahuan kaitan spasial aspek fisik wilayah dengan perilaku atau aktivitas penduduk pada suatu daerah. Umumnya peta-peta tematik dibuat sesederhana mungkin sesuai perkembangan persepsi spasial peserta didik. Atlas sekolah disusun mengikuti salah satu dari sistem berikut. Pertama, bagian pertama peta yang menampilkan desa/kelurahan, kabupaten/Kota, Provinsi, negara Indonesia, Asean kemudian ke negara lain. Kedua, bagian pertama peta-peta rupa bumi, kemudian peta-peta tematik sederhana, benua, negara dan seterusnya provinsi, kabupaten, Kecamatan, Desa/Kota tempat tinggal peserta didik. Atlas tematik saat ini banyak sekali dibuat sebagai alat komunikasi dan pedoman suatu perjalanan dan untuk memenuhi permintaan pendidikan dan pengajaran, serta untuk kepentingan penelitian. Atlas tematik ini ada yang memuat informasi spasial secara garis besar terhadap suatu daerah (atlas tematik khusus jamak), dan ada juga hanya memuat informasi spasial secara spesifik(atlas tematik khusus tunggal), misalnya atlas tematik berisi perjalanan wisata, nama jalan, dan sebagainya. Cara memperoleh data dan informasi spasial dari Atlas dengan melihat daftar isi, indeks, garis lintang dan bujur, legenda. Kumpulan peta-peta yang ada dalam satu atlas mempunyai pola dengan simbol, interpretasi, serta bahasa yang sama. Atlas ada yang bersifat umum (atlas umum) dan ada pula yang bersifat khusus (atlas khusus). Atlas Indonesia dan Sekitarnya Edisi 33 Provinsi di Indonesia penerbit Lintas Media Jombang misalnya, selain berisi peta-peta benua, samudera, negara-negara di dunia, provinsi-provinsi di Indonesia juga berisi keanekaragaman data dan informasi tentang pakaian tradisional, rumah adat, tari tradisional, dan pusaka tradisional Indonesia; data dan informasi 10 gunungapi tertinggi di dunia, 10 sungai terpanjang di dunia, 10 laut terluas di dunia, 10 pulau terbesar di dunia, air terjun terbesar di dunia, pembagian wilayah administrasi di Indonesia, pahlawan-pahlawan Indonesia, haris-hari besar nasional, hari-hari besar internasional, hewan-hewan di Indonesia yang dilindungi, rambu-rambu lalu lintar terbaru, isyarat-isyarat pengatur lalu lintas

3.  Pengertian dan Manfaat Globe
Globe ialah tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakan peta bumi di atas permukaannya. Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66½º terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66½º terhadap lintasan orbitnya Globe adalah miniatur bumi. Dengan globe inilah suatu cara yang paling baik untuk memberikan gambaran dari konsep bumi bulat. Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar.
Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk:
1)    Menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut,
2)    Propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe,
3)    Dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula,
4)    Dengan globe pula konsep yang mendasar perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik,
5)    Sangat disarankan penggunaan globe pada langkah awal pelajaran Pengetahuan Sosial di sekolah,
6)    Pada setiap kelas atau bahkan setiap rumah sebaiknya mempunyai globe,
7)    Pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam kaitannya dengan matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi, geoteknik



0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Pages - Menu

Translate

Followers

Cari Blog Ini